Sabtu, 08 November 2008

Politk dan bisnis

Politik
Politik mmepunyai tujuan yang baik. yaitu sebagai wadah dalam memabnagun bangsa. namun orang - orang yang terlibat didalamanya mmeiliki tujuan yang berbeda.
tujuan disin ada dua , Baik dan Butuk.
tergantung pribadi yang mengimplementasikannya. maksud baik disini adalah apakah ornag - orang yang terjun didalamanya memegang teguh visi dan misi poliitk dalam arti yang sebenarnya yaitu menjembatani rakyat dan pemerintah atau malah berbelok arah ketika melihat " kesempatan" yang lebih menguntungkan bagi dirinya sendiri?

politik bukan suatu bisnis yang bisa diperjual belikan, namun semakin berkembangnya zaman dan perantian era pemerintahan, tujuan dari orang orang yang terjun dalam dunia politik mulai Multireason. tidak murni lagi. mereka menjadikan politik sebagai lahan potensial yang dapat dikerup hasilnya. mereka menjadikan politk sebagai bsnis ang menguntungkan bagi pribadi pribadi yang haus kemakmuran.

sedagkan kita tahu bisnis itu sendiri adalah suatu cara dimana seseorang mampu menghasilkan keuntungan drai apa yang ia kerjakan. bisnis lebih menagcu pada keuntungan pribadi.. dan itu memang sesuai dengan pengertian bisnis itu sendiri.

sedangkan politik sendiri lebih mengarah kepada " kerakyatan" yang didalamnya sebagai jembatan bagi rakyat dan pemerintah, lebih mengacu pada kemakmuran bersama.

pertanyaannya adalah apa pembeda antara bisnis dan politik jika kita melihat realita yang ada saat ini? khususnya di indonesia sendiri.

apakah ornag oranh yang terjun di dalam politik tersebut " Murni" menyeruakkan kepentingan "rakyat" atau hanya menyeruakkan kepentingan organisasi/ lembaga tersendiri dengan menjual nama" rakyat"?

kita berbicara mengacu paa realita saat ini.
setiap orang sama dimata hukum, berhak berpolitik. kenyataan yang terjadi dilapangan , berdasarkan fakta dari media massa dan elektronik semakin menyakinkan kita bahwa politik=bisnis.
saat ini kebanyakan orang orang yang terjun didalamnya melihat potensi besar dalam hal memperkaya diri. politik dijadikan jalan untuk menyelinap ke gudang penyimpanan harta milik bangsa. politik dijadikan tempat bersembunyi. orang orang seperti itu meraup harta kekayaan rakyat dengan mengatas namakan "kepentingan rakyat".

saat ini sulit membedakan mana yang yang benar benar seorang "politikus", dan mana yanh "pebisnis".
"politikus" dan "Pebisnis" terlanjur berbaur dalam wadah yang bernama "Politik".
sehingga sangat sulit membedakan mana yang benar benar atas nama rakyat dan mana yang menjual nama rakyat.

lingkup politik harus dibebaskan dari para pebisnis ini, karena pebisnis tidak memberikan benefit apa apa di dalam politik. bahkan mereka cenderung merugikan negara, bukan hanya itu mereka menurunkan moralitas dan kebanggaan sebagai anak bangsa.
disinlah sikap tegas pemerintah dalam menindak lanjuti pebisnis penjual nama rakyat.
jiwa dan tujuan politik harus murni " atas nama dan kepentingan bersama, bukan golongan. partai, apalagi kepentingan pribadi.

Tidak ada komentar: